Sabtu, 27 Februari 2010



Sang Mantan



Dia yang dulu mewarnai hariku
Mencintai kekurangan dan kelebihanku
dia yang menghargaiku, & menganggap ku selalu ada
menjadi teman berbagi cerita disetiap hari, tak hentinya hp ku berdering karna ku tau, tak bisa sedetikpun iya tak mendengar suaraku, dia yg selalu merindukanku, kekuatan cintannya yang begitu luar biasa masih bisa ku rasakan. tapi kini kita berpisah, menyisakan janji-janji yang belum terwujut. aq bahagia dengan caramu mencintaiku, aku bahagia pernah mengenalku.

Selasa, 23 Februari 2010

Catatan yang Tak ingin ku buat

banyak yang tak membuat kita menyatu, tak sepaham dan tak sejalan, aku butuhkan ketenangan, bukan kekangan. sejak dilahirkan aku sudah diajarkan arti sebuh kesetiaan, tak perlu lah kau memagariku dengan kecurigaanmu, dengan amarahmu. biar ku bentengi hatiku dengan cintaku, ku pastikan tak akan kemana-mana. tapi semua telah berahir, kesalahan patal telah ku buat. tapi tak pernah ku sesali itu.

Lama-Lama Ku bisa Pergi

Kamis, 11 Februari 2010

tipe2 manusia diliat dari status facebooknya:

1.MANUSIA SUPER UPDATE
Kapanpun dan dimanapun update
status. Status nya nggak panjang2 amat..tapi terlihat bikin risih, karena hal2 yang nggak terlalu penting juga dia publikasikan.
contoh : "Lagi makan di restoran A..", "Dalam perjalanan menuju Bajarbaru..", "Saatnya baca koran..", dsb..

2.MANUSIA MELANKOLIS
Biasanya dia curhat di status. Entah karena ingin banyak diberi komentar dari teman2nya atau hanya sekedar menuangkan unek2nya ke facebook, tapi biasanyaorang tipe ini menceritakan kisahnya dan terkadang menanyakan solusi yg terbaik kepada orang lain...
contoh : "Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang lain..", "ternyata kamu cuma mempermainkan aku...",
"Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku selama ini..", dsb..

3.MANUSIA TUKANG NGELUH
Nggak pagi, nggak siang, nggak malem, nggak dikasih ujan, nggak dikasih panas, nggak ada uang, nggak dikasih makan,..... pokonya semuanya dia keluhkan....
contoh : " Jakarta maceeet..!! Panas pula..!", "Aaaargh ujan, padahal baru nyuci mobil..sialan. .!!", "Males ngapa2in.. cape hati gara2 si do'i..", dsb..

4.MANUSIA SOMBONG
Mungkin beberapa dari mereka nggak berniat menyombongkan diri,
tapi terkadang orang yang melihatnya, yang notabene tidak bisa seberuntung dia, merasa kalo statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel.....!!
contoh : "Ortu ke Paris ..!!", "BMW ku sayang, saatnya kamu mandi..aku mandiin ya sayang..", "Baru beli Berlian 24 Karat utk cincin kucingku...".... dsb..

5.MANUSIA PUITIS
Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu diisi dengan kata2 mutiara..., tapi nggka jelas apa maksudnya. Bikin kita terharu..? Bikin kita sadar atas pesan tersembunyi nya..? atau cuma sekedar memancing komentar..? Sampai saat ini, tipe orang seperti ini masih dipertanyakan....

contoh : "Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan...", "Mencintai dan dicintai adalah seperti merasakan sinar matahari dari kedua sisi...", "Jika kau hidup sampai seratus tahun, aku ingin h idup seratus tahun kurang sehari, agar aku tidak pernah hidup tanpamu", dsb..

6.MANUSIA "IN ENGLISH"
Tipe manusianya bisa seperti apa saja, apakah melankolis, puitis, sombong dan sebagainya.... Tapi dia berusaha lebih keren dengan mengatakannya dalam bahasa Inggwis Gicyu Low...
contoh : "Tie and Chair..", "I can tooth, you Pink sun.." dsb..

7. MANUSIA RADA SOK TAU
Rada2 sok tau banyak hal...
contoh : pemerintah selalu memanjakan rakyatnya..
bla..bla...bla...bleh ...bleh...bleh....
padahal nggak tau apa arti yang dia ditulis..

8. MANUSIA BISOKOP MANIA
update film yang abis ditonton dan kasih comment..
contoh : ICE AGE 3..Recomended! !....pocong VS KUNTILANAK...very recommended !!

9. MANUSIA PEDAGANG
Dlam segala kesempatan berusaha "menjual" dan "membeli"...
contoh: "jual sepatu bla bla bla"...."jual sepatu bekas Manohara..."...ble...ble...ble....

10. MANUSIA PENYULUH
MASYARAKAT
Sering bertindak seolah sebagai wakil pemerintah untuk "pelaksanaan program pemerintah"
contoh: "jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5 tahun bla..bla"...."Belum imunisasi ?... segera karena itu baik...bla...bla...bla...."

11.MANUSIA TIPE "HIDDEN MESSAGE"
Tipe ini biasanya nggak to the point,... tapi tentunya punya niat biar orang yg di tuju membacanya.. bagus2 kalo bacaa..kalo ngga ??? ...kelamaan nunggu..!, padahal langsung aja sms ya..
contoh : "For you my M***, I can't live without you..you are my bla bla bla..", "Heh, cewe bajingan..ngapain lo deket2in co gw?! kyk ga laku aja lo.." <<< (padahal cewe tersebut nggak jadi "friend" nya....mana bisaaa kebaca..!!)
12.MANUSIA TIPE MISTERIUS
Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya tanya atas apa maksud dari status orang tersebut..
Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkan Subjek + Predikat + Objek + Keterangan.... Tapi orang tipe ini mungkin hanya mengambil beberapa atau malah hanya 1 saja.....Dan pastinya mengundang kontroversi. ...
contoh : "Sudahlah.." , "Telah berakhir.." apanya..??..bingung !!,
"Termenung.. ."
13.MANUSIA TIPE 4L4Y
tipe ini biasa banyak yang di benci karena tulisannya bikin pusing dan aneh...
contoh :"9mN k484r l03?"..,.."L9 j4L4n n13H s4m4 p4c4r"... dll....
norak.... apa lagi cowo yang buat kyk banci aje tuh orang!!

kamu tipe yg mana?

Rabu, 10 Februari 2010

Mengapa Seseorang Bisa Menjadi Homoseksual ?


Menanggapi beberapa pertanyaan rekan-rekan tentang kenapa seseorang bisa menjadi homoseksual, di sini saya akan coba sedikit berbagi informasi tentang etiologi homoseksual (sebab kenapa seseorang menjadi homoseksual). Kebetulan beberapa waktu yang lalu saya melakukan penelitian tentang mengapa seseorang hingga bisa menjadi homoseksual. Hasilnya menunjukkan pembuktian dari beberapa kajian teori yang ada sebelumnya. Banyak faktor yang berpengaruh mengapa seseorang dapat menjadi homoseksual. Secara lebih spesifik mungkin bisa dibilang individual differences, karena masing-masing orang mempunyai etiologi (sebab musabab terjadinya sebuah gangguan) yang berbeda-beda. Jika kita lihat dari dimensi Biologis, homoseksualitas bisa juga dimungkinkan karena adanya kelebihan kromosom seks dari ibu. Kromosom normal pada seorang laki-laki berjumlah 46 buah (23 pasang), 22 pasang kromosom otosom dan sepasang kromosom seks (XY), sedangkan laki-laki yang memiliki kecenderungan homoseksualitas secara hormonal memiliki jumlah kromosom 47 buah, yang terdiri dari 44 buah (22 pasang) otosom dan 3 buah kromosom seks (XXY) hal ini dikarenakan kromosom dari ibu (XX) tidak terjadi pembelahan, sehingga individu laki-laki ini memiliki ciri-ciri kewanitaan.
Anastasi (dalam bukunya pengantar psikologi), secara biologis menjelaskan homoseksual ini terjadi jika bayi laki-laki selama dalam kandungan mensekresi hormon testosteron kurang dari jumlah normalnya, atau jika bayi perempuan (yang kelak menjadi lesbian) mensekresi hormon testosteron (juga) yang melebihi kadar normalnya.
Nah jika kita lihat dari dimensi Psikologis, banyak lagi faktor yang berpengaruh. Mulai dari aliran Psikoanalisa yang mengungkap dimensi masa lalu, dimana anak pada tahap falik (usia 3-5 th) kurang mendapatkan figur yang baik dari orang tua dengan jenis kelamin yang sama. Jika ini terjadi pada laki-laki (untuk perempuan tinggal membalik saja), dalam situasi kehidupan awal seorang anak, figur ibu terlalu dominan dalam keluarga (bisa jadi karena ayah lemah, perceraian sehingga anak laki-laki tinggal dengan ibunya, atau ayah meninggal) sehingga identifikasi anak laki-laki ini cenderung ke arah perempuan. Termasuk pengasuhan oleh ayah terhadap anak laki-lakinya menjadi kurang efektif.
Seorang ahli Psikoanalis yg lain, Carl Gustaf Jung menyebut ini sebagai Anima Animus. Dalam diri seorang laki-laki ada jiwa feminin, begitu sebaiknya dalam jiwa perempuan ada karakter maskulin. Mana yang akan berkembang lebih dominan, ini nanti yang akan dibentuk oleh lingkungan.
Kembali lagi ke figuring dengan ayah, jika anak laki-laki mempunyai persepsi yang buruk ke ayahnya, hal ini bisa jadi sebagai penyebab juga. Misalkan, ayah terlalu keras dalam mendidiknya, menghukumnya, sehingga anak mempunyai penilaian yang negatif ke ayahnya. Ayah terlalu normatif terhadap anak laki-lakinya, misalkan jika makan tidak boleh bersuara, posisi duduk harus seperti ini, minum harus seperti ini, makan harus di meja makan, dsb. Perilaku seperti di atas adalah hal yang biasa diterapkan pada anak perempuan, bukan laki-laki. Hal ini nantinya yang juga akan berpengaruh terhadap perkembangan maskulinnya. Secara psikologis dinamakan inhibisi perkembangan maskulin. Bisa juga ketika orang tua terlalu membatasi ruang gerak anak laki-lakinya, sehingga perkembangannya menjadi maskulin terhambat (inhibisi perkembangan maskulin). Contohnya, karena orang tua sudah bertahun-tahun tidak mempunyai anak atau mendambakan sekali anak laki-laki, maka ketika lahir anak laki-laki ia sangat disayang sekali, tidak boleh berkesplorasi kesana kemari, naik-naik atau memanjat pohon tidak boleh, main berkotor-kototan seperti anak laki-laki yang lain tidak boleh, pokoknya disayang dan dimanja benar, sehingga karakter maskulin yang semestinya mulai berkembang dari kecil jadi terhambat. Termasuk ketika tidak dekat dengan ayah tadi sehingga ia tidak mendapatkan figuring maskulin yang baik. Atau mungkin orang tua yang benar-benar menginginkan anak laki-laki, sehingga ketika lahir perempuan membuat jadi anak perempuannya ini seperti laki-laki (atau sebaliknya, ingin anak perempuan, lahir laki-laki, membuat anak laki-lakinya ini seperti perempuan). Mendandaninya, memakaikan rok. tentu saja yang namanya anak kecil akan menurut saja jika kita apa-apakan.
Saat fase falik tadi (3-5 tahun) yang semestinya ia mulai diberitahu perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan, tetapi tidak ia dapatkan. Anak laki-laki dibiarkan saja bermain dengan teman (atau kakak) perempuannya, sehingga ia jadi lebih gemar bermain boneka, masak-masakan, atau permainan perempuan yang lain. Hal ini yang juga disebut inhibisi perkembangan maskulin pada anak laki-laki, sehingga karakter feminin lah yang lebih berkembang. Bukan melarang anak untuk mencoba bereksplorasi dengan banyak mainan dan juga teman, hanya saja orang tua perlu lebih selektif ketika memilihkan jenis permainan yang pas buat anak.
Freud, seorang ahli psikoanalisa berpendapat bahwa pada dasarnya kita ini dilahirkan dalam keadaan biseksual. Oleh karenanya, wajar jika dalam diri seorang laki-laki memiliki karakter feminin, yang tentunya lebih didominasi maskulinitasnya.Pada anak laki-laki yang memeiliki kecenderungan feminin lebih dominan, terkadang menjadi laki-laki yang sensitif, perasa. Saat dewasa, ia akan lebih menggunakan dimensi emosionalnya dalam menentukan pilihan atau mengambil keputusan, dibandingkan menggunakan rasio atau logika layaknya laki-laki pada umumnya. Hal ini terkadang nampak pada perilaku anak saat masih kecil. Anak laki-laki terkadang lebih gemar bermain boneka-bonekaan, masak-masakan, atau permainan perempuan lainnya dengan teman atau kakak perempuannya. Mereka lebih nyaman bermain dengan perempuan dibandingkan main mobil-mobilan atau sepak bola dengan teman laki-lakinya. Beberapa diantara mereka juga mengaku jika teman perempuannya lebih dapat mengerti dan memahami perasaannya, dibandingkan dengan teman laki-lakinya yang terkesan kasar dan awut-awutan. Ketika orang tua mulai melihat indikasi ini di awal, segeralah arahkan permainan mereka pada permainan yang lebih memfasilitasi perkembangan maskulinnya. Tetapi yang perlu diperhatikan betul oleh orang tua adalah jangan terlalu memaksakan anak untuk melakukan hal itu. Misalkan tiba-tiba melarangnya bermain dengan si Ani, atau membakar semua koleksi boneka yang ia punya. Tidak demikian, melainkan memalui pendekatan yang lebih halus. Pelan-pelan ia mulai kita ajak bermain bersama, mengikutkannya pada kegiatan ekstra kulikuler taekwondo misalkan, atau sepak bola mungkin. Tawarkan pada anak, berikan gambaran, dan biarkan ia menentukan pilihannya.
Jika ditinjau dari sudut pandang Behaviour (perilaku), maka homoseksual terjadi karena faktor pembiasaan, lingkungan, dan adanya penguat positif (rasa enak, nikmat, nyaman) dalam hubungan dengan sesama jenisnya. Sehingga masing-masing orang mempunyai riwayat gangguan yang berbeda, ada yang berawal dari Biologis kemudian diperkuat faktor Psikologis, ada juga yang murni faktor Psikologis. Kebanyakan yang murni behavior ini biasanya terjadi pada masa-masa remaja. Entah karena gaya hidup, bujukan teman, atau faktor yang lain. Meskipun demikian, tidak semudah itu seseorang bisa menjadi homoseksual. Biasanya pasti sudah disertai dengan potensi sejak kecil, hanya saja masih manifest (terpendam). Butuh sebuah kejadian atau pencetus untuk memunculkannya. Makanya ada yang pernah bilang jika homoseksual ini ibarat kata membangunkan singa yang sedang tidur.
Jika ada pertanyaan apakah perilaku ini bisa diubah? Bisa tidaknya, kembali kepada sebab musabab mengapa seseorang menjadi homoseksual. Jika murni karena perilaku, pembiasaan dan lingkungan, maka dirubah lewat proses pembalajaran ulang. Secara psikologis kita biasa menyebut modifikasi perilaku. Ada beberapa teknik terapi yang dapat diterapkan.
Namun jika sebabnya karena trauma masa lalu, seperti yang dijelaskan oleh aliran Psikoanalisa yang melihat hal ini dari sudut pandang masa lalu, maka dibutuhkan psikoterapi dengan pendekatan Psikoanalisa. Terapi ini disebut analisa yang dilakukan oleh seorang Analis (ahli terapi psikoanalisa yang telah melalui masa pendidikan dan pelatihan terapi psikoanalisa, termasuk ia sendiri juga telah menjalani terapi ini. Analisa dilakuakn untuk mengungkap konflik-konflik dalam alam bawah sadar seseorang untuk dimunculkan ke permukaan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah hipnoterapi (hipnotis), hanya saja saya belum pernah membaca seberapa efektif hipnoterapi mampu membantu mereka mengatasi homoseksualnya. Juga beberapa metode lain dalam terapi Psikoanalisa.
Nah jika fenomena terjadinya homoseksual karena Biologis, ya mau tidak mau memang harus memilih ke salah satu ciri kelamin yang lebih dominan. Kalo sudah demikian, kita tidak lagi menyebut sebagai homoseksual, tetapi transeksual.
Memang cukup kompleks ketika kita melihat fenomena ini. Secara Psikologis, homoseksual sudah tidak lagi dimasukkan ke dalam sebuah gangguan, melainkan sebuah pilihan hidup. Hanya saja, norma dan nilai-nilai budaya kita yang belum dapat menerima hal ini, sehingga membuatnya menjadi abnormal. Oleh karenanya, butuh kearifan kita untuk menentukan sikap dan bagaimana harus menghadapi orang-orang dengan homoseksual. Penulis juga berharap, semoga hal ini dapat digunakan sebagai wacana dalam mendidik dan mengasuh anak. Terkadang orang tua secara tidak sadar melakukan hal-hal yang tidak tahunya merupakan potensi yang mengembangkan kecenderungan homoseksual seseorang, mengingat pada dasarnya manusia ini dilahirkan dengan potensi biseksual. Anak-anak tidak mengetahui apa-apa, mereka hanya menerima asuhan dan didikan orang tua. Dalam tahap awal perkembangan mereka mungkin tidak akan segera terdeteksi jika terjadi “salah asuh”. Namun, ketika mereka menginjak masa remaja, mulailah satu persatu masalah timbul. Upaya antisipasi dan persiapan lebih dini diharapkan mampu menyiapkan anak-anak kita kelak menjadi insan yang berguna bagi orang tua, agama, dan lingkungan sekitarnya. Semoga bermanfaat.