Jumat, 19 September 2008

ARTIKEL PENYAKIT

GASTROENTERITIS
Gastroenteritis, merupakan suatu jenis penyakit pada lambung dan atau usus yang gejala utamanya diare.
Penyebab diare umumnya karena infeksi (virus, bakteri, maupun parasit), malabsorbsi, alergi, dan intoksikasi. Disebut diare bila tinja berbentuk cair, dengan frekuensi lebih dari 4x/hari.
Setidaknya ada dua mekanisme dasar terjadinya diare, yaitu :
1. Pengeluaran cairan di usus yang berlebihan akibat toksin. Lebih dikenal dengan sebutan diare sekresi. Pada diare jenis ini dinding usus permukaannya tidak rusak.
2. Absorbsi karbohidrat/lemak yang jelek. Lebih dikenal dengan sebutan diare osmotik. Pada jenis ini dinding usus mengalami kerusakan.
Berikut ini beberapa tanda klinis diare karena infeksi yang banyak di Indonesia :
• Kolera, merupakan diare jenis hipersekresi. Kuman tersebut mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan pengeluaran cairan yang berlebihan di usus, sehingga orang yang bersangkutan kehilangan banyak elektrolit. Timbulnya mendadak, usia terkena lebih dari 2 tahun, terkadang disertai muntah, dan jarang disertai panas badan. Pada jenis ini, penderita yang terkena cepat mengalami dehidrasi. Feces/tinja yang timbul baunya amis dan seperti cucian beras.
• Shigella, sering timbul pada anak kurang dari 2 tahun. Penderita tampak sakit berat, lemas, panas tinggi, dan terkadang disertai kejang. Feses penderita ini cair dan disertai darah.
• Salmonella, tanda khasnya adalah feses yang berbau seperti telur busuk. Tanda-tanda klinis penderita tidak begitu berat, dan jarang terjadi dehidrasi.
• Virus, yang menonjol adalah muntah. Akibatnya ion K+ pada penderita ini banyak yang hilang --> terjadi kekurangan kalium dalam darah. Diare akibat virus ini bersifat self limited.
• Amoeba, khas dengan adanya lendir dan darah dalam feses. Penderita tampak tidak sakit, jarang dehidrasi maupun panas. Lama timbulnya sekitar 1-2 minggu.
Tanda-tanda dehidrasi, khususnya pada anak/balita adalah : rewel, haus luar biasa, mata cowong, dan ubun-ubun besar cekung. Pada keadaan yang berat anak menjadi kurang meresponi keadaan sekitarnya dan terlihat lemah.
Penatalaksanaan :
1. Segera berikan cairan rehidrasi oral, seperti oralit & larutan gula garam secepatnya sebanyak cairan yang hilang
2. Bagi anak kecil, ASI tetap diberikan. Bila meminum susu selain ASI, berikan susu yang rendah laktosa.
3. Segera ke pusat pelayanan kesehatan/dokter bila diare tidak kunjung sembuh, atau anak terlihat dehidrasi.
kembali ke index artikel medis

COMMON COLD
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan segala macam infeksi pada saluran pernafasan yang timbulnya dalam waktu singkat, mencakup saluran nafas atas dan bawah. Pada bagian kali ini kita hanya membahas tentang infeksi saluran nafas akut (bagian atas) karena virus yang banyak dijumpai. Infeksi ini juga dikenal dengan nama Common Cold.
Penyebab infeksi ini adalah virus. Menular beberapa jam sebelum timbulnya gejala hingga 1-2 hari sesudah gejala. Faktor yang memicu terjadinya infeksi ini antara lain kelelahan, gizi buruk, anemia, dan kedinginan. Sering juga timbul pada saat pergantian musim.
Seperti infeksi virus lainnya, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam beberapa saat, dengan syarat tidak timbul komplikasi akibat invasi dari bakteri, seperti Pneumococcus, Streptococcus, H. influenza, dan Staphylococcus.
Gejala yang timbul tidak khas, berupa pilek, batuk sedikit, dan kadang-kadang bersin. Dari hidung keluar cairan jernih yang encer (cairan tersebut dapat menjadi kental setelah terjadi infeksi sekunder). Tenggorokan terasa kering dan gatal. Gejala yang lain dapat berupa rasa nyeri pada otot, sendi, 'nggreges', pusing, mual, dan sebagainya.
Komplikasi pada penyakit ini, terutama pada penyakit dengan sekunder infeksi yang tidak diobati, antara lain : sinusitis (infeksi pada rongga-rongga tulang wajah), infeksi telinga, maupun infeksi saluran napas bagian bawah (laryngitis, tracheitis, bronchitis, bronchopneumonia, dsb).
Penatalaksanaan hanya dengan memberikan obat terhadap keluhan yang timbul, antara lain pengencer dahak, penurun panas, penenang, dan sebagainya. Namun bila infeksi berlanjut disarankan untuk menghubungi layanan kesehatan terdekat.
kembali ke index artikel medis
EPISTAKSIS
Mimisan, atau yang juga dikenal sebagai epistaksis, merupakan keluarnya darah melalui lubang hidung. Menurut sebabnya, dibagi menjadi dua : karena trauma (bersin yang terlalu keras, dipukul, pemasangan sonde, dsb) dan spontan.
Penyebab mimisan spontan sangat banyak, antara lain : infeksi akut (berlangsung singkat) atau kronis (berlangsung lama) pada hidung, penyakit kelainan pembuluh darah, gangguan pembekuan darah, penyakit darah, penyakit jantung, gangguan hormon, tumor ganas hidung, dan lain sebagainya.
Asal perdarahan pada mimisan bisa berasal dari depan, yaitu pada daerah Kiesselbach; maupun berasal dari belakang, yaitu pada daerah pleksus nasofaringeal.
Penatalaksanaan awal dengan penekanan pada hidung. Bila tidak berhasil dilakukan pemasangan tampon pada hidung (tampon anterior ataupun posterior), kauterisasi secara kimia/listrik, pemberian obat antikoagulansia, atau ligasi pembuluh darah. Keempat tindakan tersebut membutuhkan keahlian medis tertentu.
kembali ke index artikel medis

GASTRITIS
Penyakit maag, atau yang dikenal sebagai gastritis dalam dunia medis, mungkin sudah pernah Anda alami. Merupakan salah satu penyakit pada lambung. Gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati.
Ada banyak klasifikasi dari gastritis tersebut. Berikut ini hanya salah satu dari beberapa klasifikasi gastritis.
1. Gastritis erosif, hemorragik, dan gastropati; keluhan yang timbul berupa uluhati yang seperti terbakar dan nyeri. Keluhan lain berupa mual, muntah, diare, bahkan bisa muntah darah. Penyebabnya antara lain : obat-obatan (aspirin, NSAID), alkohol dan bahan korosif lain, trauma langsung pada lambung (laser, diatermi, dsb), kelainan pembuluh darah pada lambung, luka akibat operasi lambung, dan yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan terdapat nyeri tekan pada daerah lambung (perut kiri atas) dan daerah ulu hati.
2. Gastritis spesifik; keluhan yang timbul adalah nyeri pada daerah uluhati (anoreksia). Keluhan lain berupa mual dan bisa muntah. Pada pemeriksaan bisa terdapat nyeri tekan pada daerah uluhati, atau bisa pula pada seluruh perut, tanpa tegangnya otot perut. Penyebabnya antara lain: infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit, dan nematoda); bagian dari penyakit saluran pencernaan lain (misal peny. Crohn); bagian dari penyakit sistemik (misal sarkoidosis). Bila disebabkan oleh infeksi/toksin biasanya sering disertai diare, nyeri perut yang hilang timbul, panas badan, menggigil, panas badan, dan kejang otot.
3. Gastritis kronis - non erosif non spesifik; keluhannya tidak spesifik, berupa perasaan tidak enak pada uluhati yang terkadang disertai mual, muntah, perasaan penuh di uluhati. Pada penderita biasanya juga ada riwayat keluhan serupa yang sering timbul, dan pola makan yang tidak teratur. Pada pemeriksaan terdapat nyeri tekan pada daerah uluhati. Penyebabnya antara lain infeksi (khususnya Helicobacter pylori), gastropati reaktif, autoimun (pada anemia perniciosa); dan tumor pada lambung. Faktor kejiwaan/stress biasanya juga berperan dalam timbulnya serangan ulang pada penyakit ini.
Gejala serupa dengan penyakit ini antara lain ulcus pepticum (perlukaan pada dinding lambung), kanker pada lambung, dan penyakit jantung Infact Myocard Acute (IMA). Untuk itu bila ada keluhan nyeri uluhati harus hati-hati, sebab bila keluhan tersebut berasal dari penyakit IMA, bisa berakibat fatal bila tidak tangani dengan segera.
Penatalaksanaannya antara lain : makanan lunak dalam porsi kecil-kecil, berhenti makan makanan yang pedas dan asam, berhenti merokok dan minum-minuman beralkohol. Dapat pula meminum Antasida bila diperlukan. Yaitu sekitar 1/2 jam sebelum makan atau sewaktu makan. Namun bila keluhan tetap berlanjut Anda dapat memeriksakan diri ke dokter.
kembali ke index artikel medis

ACNE VULGARIS
Orang yang sudah menginjak masa pubertas umumnya pernah mengalami jerawat. Dalam dunia medis, jerawat dikenal sebagai acne vulgaris. Merupakan keradangan kronis dari folikel pilocebaceous (salah satu kelenjar pada kulit), disertai penyumbatan dan penimbunan keratin, ditandai dengan adanya komedo, pustula, nodula, dan kista.
Acne umumnya timbul pada pria maupun wanita menginjak masa pubertas, yaitu usia 15-19 tahun (90%). Daerah yang terkena bukan hanya wajah, namun juga bahu, dada, punggung, dan lengan bagian atas.
Penyebab acne sangat banyak (multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup--penonjolan pada kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut.
Pengobatan secara umum meliputi : mencuci muka dengan sabun dua kali sehari--jangan berlebihan; menghindari pemakaian kosmetika yang berlebihan, menghindari makan kacang, cokelat, minyak, mentega, dll (meskipun beberapa penelitian tidak menemukan korelasi antara makanan dan timbulnya acne). Untuk pengobatan berupa salep maupun antibiotika sebaiknya menghubungi dokter.
kembali ke index artikel medis

DEMAM BERDARAH DENGUE
Merupakan suatu penyakit demam yang dapat disebabkan oleh 4 macam tipe virus dengue dan klinis ditandai dengan fenomena perdarahan dan cenderung menyebabkan sindroma syok yang dapat menimbulkan kematian.
Penyebabnya adalah virus dengue, yang merupakan Flavi virus, termasuk dalam Chikungunya famili Toga virus. Vektor pembawanya adalah nyamuk Aedes aegypti dan albopictus. Penyakit ini dapat menjadi epidemi, dan terbanyak pada waktu musim hujan.
Gambaran penyakitnya berupa panas naik mendadak selama 2-7 hari, kemudian turun sampai batas normal, disertai gejala nonspesifik (lemah, mual, pusing, dan sebagainya). Terkadang disertai dengan perdarahan spontan. Pemeriksaan dengan test torniquet timbul rash pada kulit. Dapat pula diikuti dengan pembesaran hati. Fase penyembuhan terjadi dengan cepat, yaitu 2-3 hari. Pada laboratorium darah perifer tampak penurunan sel darah putih dan trombosit, sedangkan hematokrit menjadi meningkat. Kita harus hati-hati dengan penyakit ini karena dapat timbul syok akibat kegagalan sirkulasi tubuh.
Ada empat tingkat beratnya/klasifikasi penyakit ini :
1. Tingkat I : demam dengan tanda-tanda nonspesifik disertai test torniquet positif.
2. Tingkat II : tingkat I ditambah dengan perdarahan spontan di kulit/tempat lain.
3. Tingkat III : kegagalan peredaran darah, ditandai dengan nadi cepat, lemah, hipotensi, dan kulit dingin.
4. Tingkat IV : telah terjadi syok, tekanan darah tidak terukur dan nadi tidak/sulit teraba.
Bila menemui penderita dengan demam berdarah dengue, harap segera membawa ke rumah sakit setempat untuk dilakukan pemberian cairan intravena ataupun pengobatan lainnya. Dengan penatalaksanaan yang tepat dan cepat penderita dapat sembuh seperti sedia kala.
kembali ke index artikel medis

VERUCA/CAPLAK/KUTIL
Beberapa diantara kita tentu sudah pernah mendengar kata tersebut (atau bahkan pernah mengalaminya). Caplak/kutil merupakan benjolan pada kulit yang disebabkan oleh virus papiloma.
Penyebaran penyakit ini secara kontak langsung (autoinoculasi). Faktor keluarga dikatakan juga ikut berperanan, yang terbanyak pada anak-anak, insiden pria dan wanita sama. Faktor predisposisi pada penyakit ini berupa trauma (jejas) kulit yang berulang-ulang dan kulit yang lembab.
Berikut ini dua jenis caplak/kutil yang sering dijumpai :
1. Veruca Vulgaris, terjadi paling sering di tangan, jari-jari tangan dan kaki, dan telapak tangan/kaki. Tapi dapat juga tumbuh di tempat-tempat lain. Mula-mula berupa papula (penonjolan padat berbatas tegas di permukaan kulit dengan diameter < 1 cm) kecil seukuran kepala jarum, kemudian tumbuh menonjol, permukaanya menjadi lebih gelap dan hiperkeratosis. Penatalaksanaannya memerlukan keahlian medis tertentu, berupa kuret dan elektrodesikasi ringan, cryosurgery dengan nitrogen cair, asam trichloracetat 50-80%, dan zat keratolitik (asam salisilat 20%, asam laktat 10%).
2. Veruca Plana, terjadi paling sering pada kepala, pipi, hidung, leher,dan punggung tangan. Merupakan caplak/kutil yang berwarna seperti kulit atau kehitaman, lunak, berbentuk papula-papula datar berdiameter 1-3 mm. Caplak/kutil ini umumnya multipel/banyak. Penatalaksanaannya memerlukan keahlian medis tertentu, berupa pemberian nitrogen cair 5-15 detik, elektrocauterisasi, ataupun pemberian asam vitamin A 0,1% dalam bentuk krim.
Perjalanan penyakit ini cukup baik, dan dapat sembuh spontan.
kembali ke index artikel medis

INFARCT MYOCARD ACUTE
Merupakan salah satu kegawatan dalam bidang jantung. Berasal dari penyempitan, pembuntuan, dan spasme yang lama dari pembuluh darah koroner, sehingga dinding jantung (myocardium) jantung menjadi kekurangan oksigen, dan sel-selnya menjadi mati (nekrosis). Penyakit ini umumnya menyerang orang berumur 40 tahun ke atas.
Gejala yang khas pada penyakit ini berupa nyeri dada substernal (kira-kira sekitar uluhati/diatasnya), lebih dari 30 menit, menjalar, terjadi pada waktu istirahat/melakukan kegiatan, dan nyeri tersebut tidak hilang dengan istirahat. Keluhan penyerta lainnya dapat berupa lemas, keringat dingin, mual, muntah, dan kehilangan kesadaran. Nyeri tersebut sering dikira sakit maag oleh banyak penderita.
Menurut kriteria WHO (1983), bila minimal dua dari kriteria berikut positif, maka penderita dikatakan menderita Infarct Myocard Acute :
1. Nyeri dada tipikal (substernal, lebih dari 30 menit, menjalar, tidak hilang waktu istirahat)
2. EKG (rekaman gelombang listrik jantung) : Q patologis, ST elevasi, dan inversi gelombang T.
3. Pemeriksaan enzym : peningkatan kadar LDH, CPK, CKMB, SGOT, SGPT, dan peningkatan troponin T.
Penatalaksanaan penderita tersebut harus di ruang intensif (ICCU). Adapun tujuan utama perawatannya adalah :
1. Menghilangkan rasa nyeri
2. Mencegah perluasan infark
3. Menangani komplikasi yang terjadi
4. Program rehabilitasi medis. 
Nah, bila Anda menemui penderita dengan keluhan di atas, segeralah mendatangi rumah sakit terdekat, khususnya yang ada fasilitas ruang intensifnya.
kembali ke index artikel medis
RHEUMATOID ARTHRITIS
Rheumatoid Arthritis, atau yang juga dikenal sebagai rematik, merupakan suatu penyakit keradangan sendi menahun yang terutama mengenai sendi kecil (perifer), yang dapat menimbulkan kerusakan tulang rawan sendi dan struktur juxta artikular. Sering disertai manifestasi di luar sendi.
Keradangan terutama ialah Sinovitis pada daerah sinovium. Sinovium menjadi bengkak, menebal, sel-selnya membesar, dan terjadi penimbunan fibrin. Lama kelamaan akan membentuk suatu pannus keradangan menahun, yang akan meluas dari permukaan sendi ke dalam tulang rawan dan menghancurkannya. Selanjutnya kerusakan meluas mengenai tulang dibawahnya, terjadi erosi pada tulang sehingga akan tampak adanya kelainan pada tulang.
Faktor pasti yang menyebabkan sinovitis belum jelas benar. Diduga faktor genetik yang berinteraksi dengan faktor lingkunganlah yang memegang peranan. Umumnya terjadi pada usia 35-55 tahun. Wanita lebih sering dari pada pria.
Keluhan yang timbul dapat mendadak ataupun perlahan-lahan. Awalnya dapat berupa nyeri sendi. Sendi tampak merah, terjadi pembengkakan, teraba panas, nyeri tekan, dan timbul hambatan gerak. Biasanya mulai pada sendi jari tangan secara simetris (kanan & kiri). Gejala lain yang mungkin timbul antara lain turunnya nafsu makan, lemas, lelah, demam, anemia, dan sebagainya.
Untuk menegakkan diagnosisnya perlu pemeriksaan penunjang juga, berupa pemeriksaan darah perifer, rheuma factor, rontgen, dan lain-lain.
Penatalaksanaanya dengan : pemberian obat-obatan (untuk mengurangi keluhan dan menghentikan proses penyakit), fisioterapi, mengoreksi kebiasan dan pekerjaan, perbaikan keadaan umum dan gizi, dan operasi.
kembali ke index artikel medis

TYPHOID FEVER
Typhoid fever, atau yang juga dikenal sebagai thypus, merupakan suatu penyakit yang terjadi mendadak yang disebabkan oleh infeksi Salmonella typhosa.
Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfe, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis.
Gejala yang timbul dapat berupa :
1. Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada malam hari (stepladder). Terjadi selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu.
2. Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut, dan terkadang sulit buang air besar.
3. Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemui bradikardi (denyut melemah) relatif, pembesaran limfa, tegangnya otot perut, dan kembung. Dari pemeriksaan laboratorium terdapat penurunan sel darah putih, didapatkan kuman tersebut pada tinja atau kencing, dan peningkatan titer Widal. Dikatakan meningkat bila titernya lebih dari 1/400 atau didapatkan kenaikan titer 2 kali lipat dari titer sebelumnya dalam waktu 1 minggu.
Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat - tinggi kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika, pengobatan terhadap keluhan, ataupun pengobatan terhadap komplikasi yang mungkin timbul.
kembali ke index artikel medis

KEJANG DEMAM
Kejang demam, dalam istilah medis dikenal sebagai febrile konvulsi, adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal > 38 oC), yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (di luar susunan saraf pusat). Penyakit ini paling sering terjadi pada anak, terutama pada golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun.
Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 oC akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10% - 15% dan kebutuhan oksigen 20%. Akibatnya terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel otak dan dalam waktu singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion Natrium melalui membran tadi, sehingga terjadi lepasnya muatan listrik. Lepasnya muatan listrik yang cukup besar dapat meluas ke seluruh sel/membran sel di dekatnya dengan bantuan neurotransmiter, sehingga terjadi kejang.
Kejang tersebut kebanyakan terjadi bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis (peradangan pada amandel), infeksi pada telinga, dan infeksi saluran pernafasan lainnya. Kejang umumnya berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi beberapa detik/menit kemudian anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa kelainan saraf.
Kejang demam yang berlangsung singkat umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala sisa. Tetapi kejang yang berlangsung lama (> 15 menit) sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan permanen dari otak.
Penatalaksanaan pada penderita ini adalah
1. Menghentikan kejang secepat mungkin, dengan pemberian diazepam sebagai drug of choice, bisa parenteral maupun suppositoria. (untuk ini diharapkan membawa penderita ke dokter/pelayanan kesehatan dengan segera).
2. Pengobatan penunjang, semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah muntahan isi lambung ke dalam paru, dilakukan juga tindakan profilaksis terhadap kemungkinan kejang berikutnya.
Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, perjalanan penyakitnya baik dan tidak menimbulkan kematian.
kembali ke index artikel medis
HIPERTENSI
Hipertensi/tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum timbul di dalam masyarakat. Merupakan peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri, yaitu tekanan diastolik diatas 95 mmHg. Tekanan darah normal biasanya tekanan sistolik tidak melebihi 140 mmHg dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Namun patokan tekanan darah normal tersebut individual sifatnya.
Diagnosis hipertensi dibuat atas dasar hasil beberapa kali pemeriksaan, kecuali bila tekanan darahnya sangat tinggi dapat ditetapkan dengan satu kali pemeriksaan. Keluhan yang mungkin timbul antara lain nyeri pada daerah kepala bagian belakang, mimisan, penglihatan kabur, kelemahan otot-otot, mual, muntah, dan sebagainya.
Terdapat beberapa klasifikasi dari hipertensi, antara lain :
• Penyebabnya : hipertensi primer (tidak diketahui sebabnya), dan hipertensi sekunder (akibat penyakit, obat-obatan, maupun kehamilan).
• Klasifikasi menurut WHO 1999, berdasarkan dari tekanan diastolik, yaitu : derajat I (95-109 mmHg); derajat II (110-119 mmHg); derajat III (> 120 mmHg).
Pengelolaan terhadap penderita hipertensi adalah :
1. Pengobatan tanpa obat, antara lain : diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh, peredaan stress emosional, berhenti merokok/alkohol, dan latihan fisik ringan dan teratur.
2. Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
kembali ke index artikel medis

INFEKSI SALURAN KEMIH
Infeksi saluran kemih, secara mikrobiologi, bila ditemukan mikroorganisme patogen pada urine (air seni) yang bermakna lebih dari 105 /mm (sampel urine midstream - diambil saat pertengahan kencing), atau 102 - 104 /mm sampel urine dari kateter.
Penyebab terbanyak infeksi ini adalah E. coli (sekitar 80% kasus). Penyebab lainnya antara lain kuman Proteus, Klebsiela, maupun Staphylococcus saprophyticus.
Resiko tinggi didapatkan pada wanita masa seksual aktif, prostatitis, BPH (pembesaran prostat jinak), kehamilan, pembuntuan saluran kemih (misal akibat batu), diabetes, penyakit ginjal, dan hipertensi. Terjadinya infeksi bisa melalui penjalaran langsung ke atas, melalui darah, ataupun melalui pembuluh limfe.
Gejala yang timbul bervariasi, antara lain : nyeri pada waktu kencing, ingin kencing terus - tetapi keluarnya sedikit-sedikit, volume kencingnya sedikit, nyeri perut bagian bawah, kencing disertai darah. Dapat pula disertai panas badan, menggigil, mual, muntah, lemah, dan nyeri ketuk pada pinggang. Bila telah timbul komplikasi lainnya akan timbul berbagai manifestasi lainnya, sesuai jenis komplikasi yang diderita.
Penatalaksanaan pada penderita ini antara lain :
1. Mencari faktor-faktor pemicu.
2. Pemberian antibiotika dan obat simptomatik, maupun tindakan bedah bila diperlukan.
3. Hindari faktor resiko untuk mencegah kekambuhan.
Bila tidak ada kelainan anatomis, baik pada saluran kemih, ginjal, dsb, maka perkembangannya akan ba


Tumor Wilms
Bambang Permono, IDG Ugrasena, Mia Ratwita Andarsini
 
 
BATASAN
Tumor Wilms adalah tumor ganas embrional ginjal yang berasal dari metanefros. Nama lain tumor ini adalah nefroblastoma atau embrioma renal. 
 
EPIDEMIOLOGI
Tumor wilms merupakan tumor ganas ginjal yang terbanyak pada bayi dan anak. Sekitar 80% tumor ini terjadi pada anak di bawah 6 tahun, dengan puncak insidens pada umur 2-4 tahun. Tumor Wilms dapat juga dijumpai pada neonatus. Tumor Wilms terhitung 6% dari seluruh penyakit keganasan pada anak.
Insiden penyakit ini hampir sama di setiap negara, karena tidak ada perbedaan ras, iklim dan lingkungan, yaitu diperkirakan 8 per 1 juta anak di bawah umur 15 tahun. Perbandingan insiden laki-laki dan perempuan hampir sama. Lokasi tumor biasanya unilateral, lebih sering di sebelah kiri, bisa juga bilateral (sekitar 5%).
 
ETIOLOGI

Tumor Wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitif untuk merintis jalan ke arah pembentukan tumor Wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau somatik, itu terjadi pada usia kehamilan 8-34 minggu. 
Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota keluarga lain yang juga menderita tumor Wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus Tumor Wilms diturunkan secara autosomal dominan. Mekanisme genetik yang berkaitan dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui. Pada penderita sindrom WAGR (tumor Wilms, aniridia, malformasi genital dan retadasi mental) memperlihatkan adanya delesi sitogenetik pada kromosom 11, daerah p13. Pada beberapa penderita, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek kromosom 11, daerah p13. Gen WT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan dikenal sebagai faktor transkripsi yang diduga bertanggung jawab untuk berkembangnya tumor Wilms.
 
PATOLOGI
Tumor Wilms tersusun dari jaringan blastema metanefrik primitif. Disamping itu tumor ini sering mengandung jaringan yang tidak biasanya terdapat pada metanefron normal, misalnya jaringan tulang, tulang rawan dan epitel skuamous. Gambaran histologik yang sangat beragam merupakan suatu ciri dari tumor Wilms. Gambaran klasik tumor Wilms bersifat trifasik, termasuk sel epitel blastema dan stroma. Berdasarkan korelasi histologis dan klinis, gambaran histopatologik tumor Wilms dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu tumor risiko rendah (favourable), tumor risiko sedang dan tumor risiko tinggi (unfavourable).
 
Stadium
The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi 5 stadium tumor Wilms, yaitu :
Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di reseksi dengan lengkap.
Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat direseksi dengan lengkap.
Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum dan lain-lain.
Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang.
 
Sebelum diberikan kemoterapi, ada beberapa evaluasi yang harus dilakukan :
1. Anamnesa : apakah ada keluarga yang menderita willms tumor, penyakit yang menyertai, riwayat keluarga untuk kanker, kelainan kongenital, tumor jinak.
2. Diagnosa fisik : tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hepar, lien, pembesaran kelenjar getah bening, massa abdomen (tempat dan ukuran).
Anomali : hemihipertropi, genitalia external abnormal (hipospadia, criptosidism, duplikasi ureteral, ektopik ginjal), stigmata dari sindroma beckwith-wiedeman : aniridia, hamartroma.
3. Data laboratorium 
Darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi hati, alkali phosphatase, LDH dan VMA.
Radiologi : foto thoraks (PA dan lateral), IVP, USG, CT Scan abdomen dengan kontras.
Pengobatan tumor wilms terdiri dari operasi (pembedahan), kemoterapi dan radioterapi.
 
GEJALA KLINIK
Tumor dalam perut (tumor abdomen) merupakan gejala tumor Wilms yang paling sering (75-90%), yang sebagian besar diketahui pertama kali oleh orang tua atau keluarga penderita. Kadang-kadang ditemukan secara kebetulan oleh seorang dokter pada saat melakukan pemeriksaan fisik. Tumor Wilms dapat membesar sangat cepat, yang dalam beberapa keadaan disebabkan karena terjadinya perdarahan.
Hematuri (makroskopis) terdapat pada sekitar 25% kasus, akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks. Hipertensi ditemukan pada sekitar 60% kasus, diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh-pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan renin, atau tumor sendiri mengeluarkan renin. Gejala lain berupa anemia, penurunan berat badan, infeksi saluran kencing, demam, malaise dan anoreksia. Pada beberapa penderita dapat ditemukan nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran kencing. Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital lainnya, seperti aniridia, hemihipertrofi, anomali saluran kemih atau genitalia dan retardasi mental.
 
DIAGNOSIS
Diagnosis tumor Wilms berdasarkan atas :
- gejala klinik
- pemeriksaan radiologik (IVP dan USG), laboratorium LDH   
- dipastikan dengan pemeriksaan histopatologik jaringan tumor
Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises (perubahan bentuk sistem pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui fungsi ginjal. USG merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat di daerah ginjal. Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yang menunjang untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydrogenase (LDH) meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal.
 
Terapi
Modalitas pengobatan tumor Wilms terdiri dari, operasi (pembedahan), kemoterapi dan radioterapi. Pada tumor stadium I dan II dengan jenis sel favorable, dilakukan operasi dengan kombinasi kemoterapi dactinomycin dan vincristin tanpa pemberian radiasi abdomen. Tumor stadium III dengan jenis sel favorable diberikan pengobatan pembedahan dengan kombinasi daktinomisin, vinkristin dan doksorubisin disertai radiasi abdomen. Untuk tumor stadium IV dengan jenis sel favorable, diberikan kombinasi daktinomisin, vinkristin dan doksorubisin. Penderita ini mendapat pula radiasi abdomen dan paru bila sudah ada penyebaran ke dalam jaringan paru. Pada kasus stadium II sampai IV dengan jenis sel anaplastik (unfavorable) diberikan pengobatan pembedahan dengan kombinasi daktinomisin, vinkristin dan doksorubisin ditambah siklofospamid. Pada penderita ini menerima pula radiasi abdomen dan paru.
 
Prognosis
Beberapa faktor menentukan prognosis, yaitu ukuran tumor, gambaran histopatologik, umur penderita dan stadium atau tingkat penyebaran tumor. Mereka yang mempunyai prognosis yang baik adalah penderita yang mempunyai ukuran tumor masih kecil, tingkat diferensiasi sel tinggi secara histopatologik, stadium masih dini atau belum ada metastasis dan umur penderita di bawah dua tahun. 
 
PROTOKOL NEFROBLASTOMA 
STADIUM I (Intermediate Grade and Aplasia)
 
Nama : ............... BB/TB/LPT: .... kg..... cm   
Umur/tanggal lahir : ............... No. CM :................
Jenis Kelamin : ..........................................   
Alamat : ..........................................   
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
1. Aron BS. Wilm’s tumor a clinical study of eighty-one patients. Cancer, 1974; 33 : 637-46.
2. Breslow N, Olsham A, Beckwith JB, Green DM. Epidemiology of Wilm’s Tumor. MPO, 1993; 21 : 172-181.
3. Cassady JR, Tefft M, Filler RM. Consideration in the radiation therapy of Wilm’s tumor. Cancer, 1973; 32 : 598-607.
4. Chintagumpala MM, Steuber CP. Nephroblastoma. Dalam : Mc Millan JA, penyunting. Oski’s pediarics principles and practice. Edisi ke-3. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 1999. h. 515-7.
5. Cowell JK, Wadey RB, Buckle BB, Pritchard J. The aniridia-Wilm’s tumor association : molecular and genetic analysis of chromosome deletions on the short arm of chromosome 11. Hum Genet, 1989; 82 : 123-6.
6. De Camargo B, Weitzman S. Nephroblastoma. Dalam : Voute PA, Kalifa C, Barret A, penyunting. Cancer in children : clinical management. Edisi ke-4. New York : Oxford; 1998. h. 259-73.
7. Ehrlich RM, Goodwin WE. The surgical treatment of nephroblastoma (Wilm’s tumor). Cancer, 1973; 32 : 1145-9.
8. Lanzkowsky P. Wilm’s Tumor. Dalam : Manual of pediatric hematology and oncology. Edisi ke-2. New York : Churchill Livingstone; 1995. h. 437-51.
9. Madden SL, Cook DM, Morris JF, Gashler A, Sukhatme VP, Rauscher FJ. Transcriptional repression mediated by the WT1 Wilms tumor gene product. Science, 1991; 253 : 1550-3.
10. Schwartz CE, Haber DE, Stanton VP, Strong LC, Skolnick MH, Housman DE. Familial predisposition to Wilms tumor does not segregate with the WT1 gene. Genomics, 1991; 10 : 927-30.
 
   

Copyright © OpenUrika 2006 Inc. Design and Programmer by Hanny Wijaya












Tumor
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Lihat artikel kanker untuk artikel utama tentang tumor ganas.
Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti "bengkak"), merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat diogolongkan sebagai ganas ("malignant") atau jinak ("benign").
Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih metastasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.
Berdasarkan tissue awal, tumor dapat dibagi menjadi:
  Tumor asal epithelial. 
  squamous epithelium: squamous cell papilloma, squamous cell carcinoma 
  transitional epithelium: transitional cell papilloma, transitional cell carcinoma 
  basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma 
  glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma 
  tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell carcinoma (Grawitz tumor) 
  hepatosit: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma 
  bile ducts epithelium: cholangiocellular adenoma, cholangiocellular carcinoma 
  melanosit: melanocytic nevus, malignant melanoma 
  Tumor asal mesenchymal: 
  tissue berhubungan: 
  fibroma, fibrosarcoma 
  myxoma, myxosarcoma 
  chondroma, chondrosarcoma 
  osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma) 
  lipoma, liposarcoma 
  otot: 
  leiomyoma, leiomyosarcoma 
  rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma 
  endothelium: 
  hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus tumor, hemangiosarcoma, Kaposi sarcoma 
  lymphangioma, lymphangiosarcoma 
  Tumor sel darah: 
  hematopoietic cells: leukemia 
  lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin lymphoma 
  Tumor sel germ: 
  Teratoma (mature teratoma, immature teratoma) 
Tumor epithelial dianggap ganas bila dia menembus basal lamina dan dianggap jinak bila tidak.
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan.
DNA microarray dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene atau gen penahan tumor telah termutasi. Di masa depan kemungkinan tumor dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan DNA microarray untuk menentukan karakteristik terperinci dari tumor.
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA mereka. Ini berarti "prevalence" tumor meningkat kuat sejalan dengan penuaan. Ini juga kasus di mana orang tua yang terdapat tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20 tahun memiliki tumor di dadanya kemungkinan besar tumor ini adalah jinak. Namun, apabila wanita berumur 70 tahun makan kemungkinan besar tumor ini adalah ganas.










Sabtu, 20 Mei 2006 03:30
________________________________________
Kista VS Kanker Kandungan
Menyebut kata kista, rasanya termasuk kata yang cukup populer di telinga kaum perempuan. Tumor ini termasuk sering ditemukan pada perempuan usia muda yang masih melajang. Apa sebetulnya tumor berbentuk kantung yang berisi cairan atau bahan setengah padat itu? Lalu, apa hubungannya kista dengan kanker? Simak penjelasan berikut ini.
enurut dr Pribakti B SpOG (K), dokter spesialis kandungan RSUD Ulin Banjarmasin, kista biasanya berasal dari indung telur (ovarium) sehingga disebut kista ovarium. Sebagian besar kista ovarium disebabkan perubahan kadar hormon pada siklus menstruasi dari pelepasan indung telur. 
Dalam diri seorang wanita dapat tumbuh satu atau beberapa kista. Kista ovarium sering dijumpai pada wanita usia reproduksi dan sebagian besar atau 95 persen jinak. Sebagian dari kista itu menetap atau bahkan menghilang tanpa pengobatan atau operasi. Pada usia menopause, kegiatan indung telur menurun sehingga diharapkan kista akan mengecil atau menghilang. Asal usul penyebab timbulnya kista sampai sekarang belum ada jawaban pasti. Diduga ada sel-sel yang mengalami perubahan sifat. Kista umumnya tanpa gejala atau tanda. Bila kista terpelintir atau pecah akan menimbulkan rasa sakit terutama pada perut bawah. Bila kista besar, perut terasa membesar dan perasaan penuh, kadang-kadang menstruasi sakit. 
"Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan dalam rongga panggul, ultrasonografi (USG) melalui perut atau vagina, pemeriksaan darah khususnya tes penanda tumor CA 125, pemeriksaan kliinik dan penunjang untuk membantu perencanaan pengobatan dan jenis operasi," beber Pribakti. 
Apa tanda-tanda kista yang mengarah ke kanker?
Terjadinya pembesaran perut yang cepat, teraba/terasa ada benjolan padat dalam perut, mual atau nyeri ulu hati yang tidak menghilang, hilang nafsu makan, berat badan menurun dan perasaan nyeri di rongga panggul.
Pada beberapa kasus, kista memerlukan tindakan operasi segera atas indikasi kista berdiameter lebih besar dari 5 cm dan telah diobservasi 6-8 minggu tanpa ada pengecilan tumor, ada bagian padat dari dinding tumor, dinding tumor bagian dalam berjonjot /multilokulare. Indikasi lainnya adalah ukuran kista lebih besar 10 cm dan ada cairan bebas dalam perut, tumor terba pada usia sebelum menstruasi atau sesudah menopause dan dugaan terpelintir atau pecah.
Kanker Kandungan
Lain kista, lain lagi dengan kanker kandungan. Ada beberapa kanker yang termasuk dalam golongan penyakit ini. Seperti kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker indung telur.
Masing-masing memiliki faktor risiko berbeda. Untuk kanker leher rahim berdasarkan statistik di Indonesia, kanker leher rahim/serviks adalah kanker wanita tertinggi. Hal ini terjadi karena kaum wanita enggan melakukan pemeriksaan pap smear. Maklumlah, mungkin ketika bersalin, wanita terpaksa membuka organ intimnya kepada orang selain suami. 
Adapun penyebabnya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Tapi ada beberapa wanita yang mempunyai peluang terkena kanker leher rahim lebih tinggi dibandingkan wanita lain, antara lain wanita yang mulai berhubungan seks sejak usia muda, wanita yang sering berganti-ganti pasangan, wanita yang mempunyai banyak anak atau sering melahirkan, wanita yang mengalami infeksi HPV (Human Papiloma Virus). Selain itu, beberapa kebiasaan buruk juga bisa memicu terjadinya kanker leher rahim ini, misalnya merokok, mengonsumsi minuman keras dan cara hidup yang kurang bersih.
Gejalanya antara lain adalah keputihan yang sulit sembuh dan berbau busuk, sering terjadi perdarahan dan nyeri saat bersenggama . Pada stadium dini keadaan penderita masih baik, tetapi pada stadium lanjut keadaan umum dapat mengalami kemerosotan kesehatan. Penderita akan tampak pucat, kurus, nafsu makan menurun, mengeluarkan keputihan disertai darah terus menerus, keputihan dapat bercampur darah dan berbau, perut bagian bawah terasa sesak dan disertai nyeri, tungkai bagian bawah dapat bengkak karena bendungan pada pembuluh darah balik di kaki. Pada stadium lanjut, pengobatan dilakukan dengan penyinaran ronsen (radiasi) dan memberikan kemoterapi (obat anti kanker) yang hasilnya tidak terlalu memuaskan. 
Cara untuk mendeteksi apakah anda menderita kanker leher rahim adalah dengan pap smear. Jika hasil pap smear ini menunjukkan keraguan atau tidak normal maka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan.
Kanker Rahim
Penyakit ini disebut juga kanker endometrium ini paling sering dialami oleh wanita berusia 50-60 tahun. Kanker ini makin banyak jumlahnya karena makin banyak wanita usia lanjut. Bila pada kanker leher rahim gejala khasnya adalah kontak berdarah maka pada kanker rahim, keluhan utamanya adalah perdarahan pasca menopause artinya perdarahan terjadi kembali setelah mati haid. Penyebab kanker rahim belum pasti diketahui, namun ada beberapa teori yang mengaitkannya dengan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan terjadinya tumor ganas pada lapisan dalam rahim (endometrium).
Lebih sering ditemukan pada wanita gemuk, penderita diabetes mellitus (kencing manis), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan belum pernah hamil.Biasanya ditemukan pada ibu-ibu yang sedang dikuret.
Gejala-gejalanya berupa sakit pada panggul, terjadi perdarahan pada wanita menopause, sakit sewaktu berhubungan seks, sakit berkemih, perasaan lelah terus menerus, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul, pada wanita umur 40 tahun keatas sering terjadi pendarahan berat.Saat ini belum ada metode skrining yang ideal untuk mendeteksi secara dini kanker endometrium. Namun demikian upaya penapisan harus ditujukan pada golongan wanita yang berisiko terkena kanker endometrium. Metoda yang dianjurkan adalah aspirasi kuretase kavum uteri untuk pemeriksaan sitologik (patologi anatomi).
Pencegahannya dengan menghindari faktor-faktor risiko seperti menghindari dan mengobati obesitas (kegemukan), memilih pil KB kombinasi dan pengawasan pemberian pengobatan hormon estrogen. Juga dengan melakukan aspirasi kuretase pada wanita pascamenopause yang gemuk dengan riwayat keluarga kanker endometrium dan payudara, wanita menopause pada usia lebih dari 52 tahun dan pada wanita premenopause dengan siklus anovulatoar yang lama.
Kanker Indung Telur
Seperti kanker kandungan lainnya kanker orvarium susah ditemukan lebih awal karena sering tidak menunjukkan gejala. Ketika gejalanya tiba para wanita mengabaikannya karena mungkin samar-samar dan mirip gejala rutin pra menstrusasi, tidak nyaman pada perut bagian bawah, kurang nafsu makan dan perut berasa penuh, tidak sanggup mencernak, muntah dan berat badan menurun. Tahu-tahu beberapa waktu kemudian, kanker sudah tumbuh sebelum menyebabkan gejala yang khas kanker. 
Adapun yang diduga sebagai penyebab, misalnya hormon-hormon tertentu, seperti hormon estrogen dikatakan bisa menyebabkan kanker orvarium. Pola makanan tertentu misalnya menggunakan lemak hewani juga bisa menjadi penyebab.
Untuk mendeteksi awal yang paling bagus adalah dengan pemeriksaan organ dalam yang kemudian diperkuat dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) dimana untuk mengetahui bentuk morfologi ovarium, serta pemeriksaan tumor marker (petanda tumor). Dengan pemeriksaan itu, stadium awal kanker akan kelihatan dan bisa diambil suatu diagnosis kemungkinan ganas atau tidak. Pengobatan utama kanker ovarium adalah operasi. yeyen
________________________________________

Copyright © 2003 Banjarmasin Post